Studi Italia meneliti pengalaman ibu hamil selama pandemi COVID-19
Dalam sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Nursing Management, para peneliti dari Italia melakukan studi kualitatif tentang pengalaman hidup wanita yang hamil selama pandemi penyakit coronavirus 2019 (COVID-19) untuk memahami hasil kesehatan fisik dan mental yang merugikan terkait dengan mengalami kehamilan dan persalinan selama pembatasan yang diberlakukan pandemi.
Latar belakang
Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan 21.814.856 kasus dan
175.407 kematian di Italia. Sejak awal 2020, berbagai langkah mitigasi, seperti
social distancing dan lockdown, telah diberlakukan di Tanah Air untuk membatasi
penyebaran virus tersebut.
Pembatasan penerimaan anggota keluarga ke rumah sakit telah
sangat menurunkan dukungan keluarga yang tersedia untuk wanita hamil yang
dirawat di bangsal bersalin, sehingga meningkatkan stres pada ibu hamil ini.
Studi menunjukkan peningkatan gangguan kesehatan mental dan pengalaman
melahirkan negatif pada ibu baru-baru ini karena stres terkait pandemi.
Kecemasan dan depresi yang meningkat pada ibu hamil dan baru
juga diketahui memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan janin. Anak-anak
yang lahir dari ibu dengan tekanan psikologis selama kehamilan menunjukkan
gangguan kognitif dan perilaku di kemudian hari.
Tentang studi
Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan pendekatan narrative-based
medicine untuk memahami pengalaman ibu hamil di atas 18 tahun yang dirawat di
bangsal bersalin sebuah rumah sakit di Alessandria, Italia, antara November
2021 dan April 2022. Setelah memperoleh persetujuan, pasien diundang untuk
menulis tentang emosi dan pengalaman mereka selama gelombang pertama pandemi
dan isolasi paksa, yang kemudian dikumpulkan secara anonim.
Narasi terdiri dari pengalaman pasien dari konteks sosial,
kelembagaan, keluarga, dan linguistik. Data dari catatan dianalisis secara
fenomenologis untuk memahami urutan percakapan dan label awal, yang kemudian
dikelompokkan menjadi tema utama dan subtema.
Hasil
Hasilnya melaporkan pengalaman 50 ibu, 28 di antaranya hamil
pertama kali, dan 22 hamil anak kedua. Wanita dalam kelompok studi didominasi
orang Italia dan rata-rata berusia 32,66 tahun. Sekitar 56% peserta memiliki
pendidikan SMA.
Pengalaman ibu hamil untuk pertama dan kedua kalinya
dikelompokkan ke dalam lima tema besar. Tema pertama menggambarkan perasaan
sedih dan takut yang terkait dengan kesepian karena tidak adanya anggota
keluarga atau pengasuh selama rawat inap. Sebaliknya, tema kedua terutama
terdiri dari perasaan damai dan tenang karena kompetensi staf rumah sakit, yang
mengkompensasi ketidakhadiran anggota keluarga dengan memberikan jaminan dan
perawatan terus-menerus.
Tema ketiga mengungkapkan keseimbangan antara perasaan
nyaman dan stres yang terkait dengan memiliki anggota keluarga yang dekat
selama kelahiran. Sementara sebagian besar ibu menginginkan anggota keluarga
hadir saat melahirkan bayi, mereka juga mengaku menikmati kesendirian dan waktu
yang dihabiskan bersama bayi selama pembatasan yang diberlakukan COVID-19.
Demikian pula, tema keempat juga menyoroti perasaan positif
ibu tentang memiliki kesempatan untuk merawat dan menjalin ikatan dengan bayi
mereka tanpa kehadiran atau keterlibatan anggota keluarga lainnya. Sebagian
besar ibu mengungkapkan perubahan perspektif dan mengakui bahwa ketakutan awal
mereka tentang merawat bayi yang baru lahir tanpa dukungan keluarga mereka
kemudian terasa seperti kesempatan untuk membangun hubungan simbiosis dengan
bayi mereka.
Tema terakhir membahas perasaan yang terkait dengan nyeri
persalinan fisik dan keadaan harus mengalami rasa sakit tersebut tanpa dukungan
dari anggota keluarga. Meskipun banyak wanita tangguh dan mengaku memiliki cadangan
kekuatan yang sampai sekarang tidak diketahui, tidak adanya dukungan keluarga
selama persalinan tampaknya tidak dikompensasi oleh staf kesehatan yang
kompeten dan peduli saja.
Kesimpulan
Untuk meringkas, penelitian ini menggunakan pengobatan
berbasis naratif untuk mengeksplorasi pengalaman ibu hamil yang dirawat di
bangsal bersalin rumah sakit di Italia selama pembatasan sosial yang
diberlakukan COVID-19.
Secara keseluruhan, penelitian ini melaporkan bahwa perasaan
takut, kesepian, dan kesedihan sebagian besar diredakan oleh perhatian dan
dukungan ekstra yang diberikan oleh staf profesional dan kompetitif di rumah
sakit. Selain itu, banyak ibu yang mengaku merasa tenang dan damai serta menghargai
saat-saat tenang yang mereka miliki untuk merawat dan menjalin ikatan dengan
bayi mereka tanpa anggota keluarga. Salah satu aspek di mana banyak ibu merasa
kurangnya dukungan keluarga adalah selama rasa sakit fisik saat melahirkan.
Journal reference:
Bolgeo, T., Gambalunga, F., Di Matteo, R., Gatti, D.,
Roberti, E., Dealberti, D., Fadda, B., Grassi, E., Gambarini, L., Iacorossi,
L., & Maconi, A. (2022). Becoming a mother during the covid‐19 pandemic:
the lived experience as told by birthing mothers: a qualitative study. Journal
of Nursing Management. doi: https://doi.org/10.1111/jonm.13890
https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/jonm.13890
No comments