Breaking News

Apakah vaksinasi influenza mengurangi kematian dan kejadian vaskular pada pasien gagal jantung?

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di The Lancet Global Health, para peneliti melakukan uji klinis double-blind terkontrol plasebo untuk menilai apakah vaksinasi influenza secara efektif mengurangi kejadian vaskular dan kematian di antara pasien gagal jantung.

Latar belakang

Gagal jantung merupakan masalah kesehatan global yang utama, dan kejadian gagal jantung meningkat dua kali lipat dalam tiga dekade terakhir. Selain itu, infeksi influenza telah meningkatkan risiko insiden kardiovaskular dan kematian.

Namun, studi observasional, uji coba terkontrol plasebo, dan studi kohort telah melaporkan penurunan kejadian iskemik dan semua penyebab kematian pada pasien dengan riwayat kondisi kardiovaskular. Mengingat tingkat vaksinasi influenza yang rendah dan peningkatan risiko gagal jantung di negara berpenghasilan rendah dan menengah, akan sangat membantu untuk memahami keefektifan vaksinasi influenza dalam mengurangi risiko kejadian kardiovaskular pada pasien dengan riwayat gagal jantung.


Tentang penelitian

Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan uji klinis acak terkontrol plasebo di 30 lokasi di 10 negara di Afrika, Asia, dan Timur Tengah. Uji coba tersebut membandingkan efek vaksinasi influenza dan plasebo pada kejadian penyakit kardiovaskular pada pasien gagal jantung selama tiga musim influenza. Lokasi terdiri dari rumah sakit yang terkait dengan lembaga penelitian atau universitas, dan pasien gagal jantung direkrut dari rumah sakit atau menggunakan database kesehatan setempat.

Pasien di atas 18 tahun dengan gagal jantung yang didiagnosis secara klinis direkrut untuk penelitian ini. Peserta dikeluarkan dari penelitian jika mereka menunjukkan kontraindikasi terhadap vaksin atau telah menerima vaksin influenza dalam tiga tahun terakhir. Pasien dengan penyakit katup parah yang membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung juga dikecualikan.

Para peserta secara acak ditugaskan ke kelompok vaksinasi atau plasebo dalam rasio 1:1 dan diberikan secara intramuskular masing-masing 0,5 ml vaksin influenza atau saline. Hasil utama termasuk infark miokard non-fatal, rawat inap terkait gagal jantung, stroke non-fatal, dan kematian kardiovaskular. Hasil sekunder mencakup semua hasil primer, semua penyebab kematian, semua penyebab rawat inap, dan pneumonia.


Hasil

Hasilnya melaporkan penurunan yang signifikan pada hasil primer dan sekunder di antara pasien dalam kelompok vaksinasi selama puncak musim influenza. Namun, hasilnya tidak signifikan secara statistik untuk seluruh periode pengamatan.

Sebanyak 5.129 pasien terdaftar dalam penelitian ini, dengan 2.560 menerima vaksin influenza dan sisanya menerima plasebo. Hasil utama seperti kematian kardiovaskular, stroke non-fatal, dan infark miokard terjadi pada masing-masing 380 dan 410 peserta dari kelompok vaksinasi dan kelompok plasebo. Ketika rawat inap untuk gagal jantung ditambahkan ke hasil, jumlahnya meningkat menjadi 524 dan 570 untuk kelompok vaksinasi dan plasebo. Selanjutnya, ketika kejadian berulang dianalisis, kejadian kematian kardiovaskular, stroke non-fatal atau infark miokard, dan rawat inap untuk gagal jantung meningkat masing-masing menjadi 754 dan 819 untuk kelompok vaksinasi dan plasebo.

Hasil sekunder pneumonia dan semua penyebab rawat inap diamati secara signifikan lebih rendah di antara pasien dalam kelompok vaksinasi dibandingkan dengan kelompok plasebo. Namun, hasil sekunder lainnya, seperti kematian kardiovaskular, semua penyebab kematian, rawat inap karena gagal jantung, dan stroke non-fatal, dan infark miokard tidak menunjukkan penurunan yang signifikan pada salah satu dari kedua kelompok tersebut.

Namun, selama periode sirkulasi influenza puncak, hasil primer dan sekunder berkurang secara signifikan pada kelompok vaksinasi dibandingkan dengan kelompok plasebo. Selain itu, kejadiannya juga lebih rendah ketika galur vaksin serupa dengan galur influenza yang bersirkulasi.

Pengurangan risiko selama puncak musim influenza yang terlihat dalam penelitian ini mirip dengan penelitian lain yang menyelidiki keefektifan vaksin influenza dalam mengurangi semua penyebab kematian dan infark miokard pada pasien dengan riwayat infark miokard. Hasil tersebut juga menguatkan temuan meta-analisis dari studi observasional lainnya tentang efek vaksin influenza dalam mengurangi kejadian kardiovaskular pada pasien gagal jantung.


Kesimpulan

Secara keseluruhan, temuan melaporkan bahwa pemberian vaksin influenza menghasilkan penurunan yang signifikan pada kematian kardiovaskular, rawat inap terkait gagal jantung, stroke non-fatal, dan infark miokard non-fatal pada pasien dengan riwayat gagal jantung selama periode puncak influenza. peredaran virus

Meskipun penurunan risiko tidak signifikan untuk keseluruhan periode observasi, penurunan yang signifikan pada kejadian kardiovaskular dan kematian serta penurunan nyata pada pneumonia terkait dengan vaksinasi influenza selama periode sirkulasi virus puncak menunjukkan manfaat klinis dari pemberian vaksin.


Journal reference:

Loeb, M. et al. (2022) "Influenza vaccine to reduce adverse vascular events in patients with heart failure: a multinational randomised, double-blind, placebo-controlled trial", The Lancet Global Health, 10(12), pp. e1835-e1844. doi: 10.1016/s2214-109x(22)00432-6. https://www.thelancet.com/journals/langlo/article/PIIS2214-109X(22)00432-6/fulltext

No comments